Biodata
Name : Evelyn Gerald
Hight : 179 cm
Weight : 60 kg
Date Birth : 12 December 1980
Country From : America.
"Pada bulan agustus lalu, seseorang tiba tiba ditemukan terdampar di Tepi laut Ocean Dock. Pria tersebut memakai costum ayam yang aneh. Nampaknya dia seperti petugas Makanan cepat saji, Namun nahasnya Dia bahkan tidak mengingat namanya sendiri apalagi asal dan background kehidupan sebelumnya. Hanya berpacu pada sebuah liontin yang masih di pakainya, tertulis "Evelyn Gerald". Pria tersebut secara tidak sengaja ditemukan oleh Sujud Arief"
Ya, penggalan cerita di atas merupakan memori yang masih saya ingat di dalam otak saya. Beruntung saya ditemukan oleh Sujud Arief, Saya mengetahuinya setelah saya keluar dari rumah sakit. Namun apa daya dokter sudah berkata "engkau sehat seperti sediakala. Namun ingatan yang tersimpan di otakmu hilang selamanya."
Setelah saya keluar dari rumah sakit, saya berusaha menjalani hidup seperti biasa. Namun saya sangat merasa pusing dengan yang namanya kota Los Santos.
Evelyn Gerald itulah yang tertulis di dalam liontin yang saya pakai. Tidak sedikit yang mengatakan saya ini GILA karena kostum dan tingkah laku saya. Namun tak disangka Sujud Arief mau mengajarkan saya bagaimana beretika, bagaimana budaya dan cara berkata yang baik di Los Santos. Bertemu dengan seorang dermawan seperti bapak Sujud, niat saya sebelumnya yang ingin melakukan bunuh diri dengan lompat dari jembatan tidak saya lakukan.
Setelah satu bulan menjalani hidup di Los Santos, Saya sudah dapat dengan mudah beradaptasi dengan Warga Los Santos akibat bantuan bapak Sujud. Saya sangat senang mendengar kabar bahwa Sujud sudah bekerja sebagai mekanik. Namun dari situlah saya memulai kehidupan kelam saya. Saya jarang bertemu dengan Sujud lagi.
Trucker, Pizzaboy, Bodyguard, Pengedar narkoba dan senjata bahkan taxi driver sudah pernah saya jalani agar saya tetap bisa hidup di kota ini. Beberapa uang hasil kerja keringat sudah cukup untuk membeli tempat tinggal di Los Santos. Ketika sedang bekerja saya mendapat panggilan dari seorang kaya raya, bernama Robet Alfarizi, dia memiliki Heli Copter. Disitulah pertamakalinya saya merasakan bagaimana melayang diudara. Dari ketinggian saya ditunjukkan rumah susun. Saya berpikir itulah tempat tinggal yang cocok untuk saya
Walaupun sudah mempunyai rumah, saya tetap bekerja banting tulang sampai saat saya sedang bekerja di malam hari sebagai supir taxi. Saya mendapat panggilan dari seseorang yang mengaku sebagai Devin Tanz. Tak di sangka saya dijebak, ternyata dia ingin melakukan hal yang tidak baik kepada saya, bersama temannya Sarah Fuller, Mereka telah siap menodongkan pistol dan shotgun ke badan saya.
Bergetar, berkeringat dingin, berpikir sakaratul maut. Itulah yang saya rasakan saat itu. Mereka meminta uang kepada saya, alih-alih tidak ingin kehilangan uang tiba tiba saya mempunyai sebuah ide. Saya meminta kepada mereka agar saya ikut bekerja dan bergabung dengan mereka. Tak disangka mereka menerimanya walaupun saya hanya menjadi babu mereka.
Kini, satu bulan telah saya lalui bersama pecundang yang hanya bisa merampok orang. Saya pun juga telah menjadi pecundang. Kehidupan saya lebih banyak untuk merampok dan berjualan senjata illegal. Karena kejeniusan saya, saya mampu menyelip karir mereka berdua dalam merakit senjata illegal. Senjata paling modern AK47 hanya sedikit sekali orang yang bisa merakitnya. Saya merupakan salah satu darinya.
Evelyn sang perakit senjata, namanya sudah tersebar dikalangan gangster kota los santos. Kini uang bukan merupakan masalah yang besar bagi Evelyn. Mempunyai dua rumah dan dua motor.
Alih alih untuk menyamarkan identitasnya Evelyn berpenampilan khas memakai topeng Hokey dan selalu membawa peliharaan berupa burung Beo di bagian pundaknya. dan juga menggunakan kostum gelandangan dengan celana yang sudah robek.
Saat sedang menyamar saya bertemu orang yang sangat lucu dan kocak. Sepertinya dia pendantang baru. Orang itu sangat lugu dan polos. Tak lain orang tersebut adalah Rudi Bahar. Walaupun saya seorang pecundang namun saya tetap memiliki hati nurani. Saya teringat bagaimana bapak Sujud mengajari saya setelah saya hilang ingatan. Untuk membalas jasanya saya berpikir saya juga bisa mengajari Rudi Bahar tentang kehidupan yang baik dan benar. Petualangan demi petualangan telah dilakukan bersama Rudi Bahar. Namun disela sela berpetualang. Saya masih menyempatkan pekerjaan saya sebagai yang utama.
~Aneh~
Saat sedang bertransaksi senjata illegal dengan seseorang bertopeng, saya dibuat setengah mati olehnya. Orang tersebut sudah nampak tua. Dia mengatakan sesuatu yang sangat membuat saya terkejut. "Hai, Gerald" orang tua tersebut memanggil saya dengan nama belakang saya. "Evelyn adalah nama ayahmu, Liontin tersebut sengaja dibuat terbalik. Ayahmu berpesan agar saya Kumar Patel mengawasi anda di Los Santos".
~Not Finished Until Here~
Tunggu kisah dan gambar selanjutnya
Name : Evelyn Gerald
Hight : 179 cm
Weight : 60 kg
Date Birth : 12 December 1980
Country From : America.
"Pada bulan agustus lalu, seseorang tiba tiba ditemukan terdampar di Tepi laut Ocean Dock. Pria tersebut memakai costum ayam yang aneh. Nampaknya dia seperti petugas Makanan cepat saji, Namun nahasnya Dia bahkan tidak mengingat namanya sendiri apalagi asal dan background kehidupan sebelumnya. Hanya berpacu pada sebuah liontin yang masih di pakainya, tertulis "Evelyn Gerald". Pria tersebut secara tidak sengaja ditemukan oleh Sujud Arief"
Ya, penggalan cerita di atas merupakan memori yang masih saya ingat di dalam otak saya. Beruntung saya ditemukan oleh Sujud Arief, Saya mengetahuinya setelah saya keluar dari rumah sakit. Namun apa daya dokter sudah berkata "engkau sehat seperti sediakala. Namun ingatan yang tersimpan di otakmu hilang selamanya."
Setelah saya keluar dari rumah sakit, saya berusaha menjalani hidup seperti biasa. Namun saya sangat merasa pusing dengan yang namanya kota Los Santos.
Evelyn Gerald itulah yang tertulis di dalam liontin yang saya pakai. Tidak sedikit yang mengatakan saya ini GILA karena kostum dan tingkah laku saya. Namun tak disangka Sujud Arief mau mengajarkan saya bagaimana beretika, bagaimana budaya dan cara berkata yang baik di Los Santos. Bertemu dengan seorang dermawan seperti bapak Sujud, niat saya sebelumnya yang ingin melakukan bunuh diri dengan lompat dari jembatan tidak saya lakukan.
Setelah satu bulan menjalani hidup di Los Santos, Saya sudah dapat dengan mudah beradaptasi dengan Warga Los Santos akibat bantuan bapak Sujud. Saya sangat senang mendengar kabar bahwa Sujud sudah bekerja sebagai mekanik. Namun dari situlah saya memulai kehidupan kelam saya. Saya jarang bertemu dengan Sujud lagi.
Trucker, Pizzaboy, Bodyguard, Pengedar narkoba dan senjata bahkan taxi driver sudah pernah saya jalani agar saya tetap bisa hidup di kota ini. Beberapa uang hasil kerja keringat sudah cukup untuk membeli tempat tinggal di Los Santos. Ketika sedang bekerja saya mendapat panggilan dari seorang kaya raya, bernama Robet Alfarizi, dia memiliki Heli Copter. Disitulah pertamakalinya saya merasakan bagaimana melayang diudara. Dari ketinggian saya ditunjukkan rumah susun. Saya berpikir itulah tempat tinggal yang cocok untuk saya
Walaupun sudah mempunyai rumah, saya tetap bekerja banting tulang sampai saat saya sedang bekerja di malam hari sebagai supir taxi. Saya mendapat panggilan dari seseorang yang mengaku sebagai Devin Tanz. Tak di sangka saya dijebak, ternyata dia ingin melakukan hal yang tidak baik kepada saya, bersama temannya Sarah Fuller, Mereka telah siap menodongkan pistol dan shotgun ke badan saya.
Bergetar, berkeringat dingin, berpikir sakaratul maut. Itulah yang saya rasakan saat itu. Mereka meminta uang kepada saya, alih-alih tidak ingin kehilangan uang tiba tiba saya mempunyai sebuah ide. Saya meminta kepada mereka agar saya ikut bekerja dan bergabung dengan mereka. Tak disangka mereka menerimanya walaupun saya hanya menjadi babu mereka.
Kini, satu bulan telah saya lalui bersama pecundang yang hanya bisa merampok orang. Saya pun juga telah menjadi pecundang. Kehidupan saya lebih banyak untuk merampok dan berjualan senjata illegal. Karena kejeniusan saya, saya mampu menyelip karir mereka berdua dalam merakit senjata illegal. Senjata paling modern AK47 hanya sedikit sekali orang yang bisa merakitnya. Saya merupakan salah satu darinya.
Evelyn sang perakit senjata, namanya sudah tersebar dikalangan gangster kota los santos. Kini uang bukan merupakan masalah yang besar bagi Evelyn. Mempunyai dua rumah dan dua motor.
Alih alih untuk menyamarkan identitasnya Evelyn berpenampilan khas memakai topeng Hokey dan selalu membawa peliharaan berupa burung Beo di bagian pundaknya. dan juga menggunakan kostum gelandangan dengan celana yang sudah robek.
Saat sedang menyamar saya bertemu orang yang sangat lucu dan kocak. Sepertinya dia pendantang baru. Orang itu sangat lugu dan polos. Tak lain orang tersebut adalah Rudi Bahar. Walaupun saya seorang pecundang namun saya tetap memiliki hati nurani. Saya teringat bagaimana bapak Sujud mengajari saya setelah saya hilang ingatan. Untuk membalas jasanya saya berpikir saya juga bisa mengajari Rudi Bahar tentang kehidupan yang baik dan benar. Petualangan demi petualangan telah dilakukan bersama Rudi Bahar. Namun disela sela berpetualang. Saya masih menyempatkan pekerjaan saya sebagai yang utama.
~Aneh~
Saat sedang bertransaksi senjata illegal dengan seseorang bertopeng, saya dibuat setengah mati olehnya. Orang tersebut sudah nampak tua. Dia mengatakan sesuatu yang sangat membuat saya terkejut. "Hai, Gerald" orang tua tersebut memanggil saya dengan nama belakang saya. "Evelyn adalah nama ayahmu, Liontin tersebut sengaja dibuat terbalik. Ayahmu berpesan agar saya Kumar Patel mengawasi anda di Los Santos".
~Not Finished Until Here~
Tunggu kisah dan gambar selanjutnya